Saturday, October 12, 2013

Dia..Aku Percaya

Bisa dibilang keajaiban atau sebuah awal baru untukku. Hanya aku tak bisa berpikir secara rasional dan merasakan secara tulus setelah terlalu banyak hal menyakitkan yang aku terima beberapa waktu ini. Tapi benar saja, aku hanya bisa tersenyum bodoh saat aku merasakan apa yang diberikan padaku. Hanya rasa takjub dan terima kasih yang tidak bisa lagi aku hitung sudah berapa banyak aku ucapkan. Sepertinya hanya diam, berusaha dan berdoa yang aku bisa lakukan sekarang. 

Hey, jangan berpikir macam2 terlebih dahulu. Aku belum begitu sadar dan tahu akan jalan ini. Aku hanya akan terus berjalan tanpa terlalu sering menoleh kebelakang yang malah akan menghambatku. Menoleh kebelakang itu perlu, tapi sesekali saja, hanya untuk mengingatkan apa yang sudah dialami baik kesedihan, kebahagiaan ataupun hal yang menyakitkan. Aku akan terus berjalan tanpa berharap apa2. Sekarang yang ada dipikiran dan hatiku hanya satu, "Lets Go" Bukan satu frasa yang mudah, tapi aku pasti bisa kalo aku sudah berniat bukan? Yang perlu dilakukan sekarang hanya percaya, dan aku akan melakukannya.

Aku tak mau kehilangan waktuku lagi hanya untuk orang yang tidak bisa menghargaiku. Aku kehilangan banyak teman saat aku fokus pada orang yang bahkan tidak bisa menjagaku. Dan aku minta maaf kepada semua teman-temanku untuk itu, aku sudah siap berkata "Aku kembali" dan terima kasih kalian masih mau menerimaku dan mendengarkanku. Aku mungkin tak akan seceria dulu lagi dan menjadi seorang yang menyebalkan yang akan sering mengabaikan kalian. "Hey prim, gak usah ditunjukkan juga kami tahu kalau kamu perhatian dan sayang kok sama kami. jadi senyamannya kamu ajalah" Kalimat itu benar2 melegakanku. Dan bolehkah aku menjawab kalimat itu? Tapi tidak, kalian sudah tahu jawabannya. Ya, aku sudah sembuh, tapi lukanya masih meninggalkan bekas yang menyakitkan sampai merasakannya aku tidak mau lagi. Jadi, terima kasih kalian mau mengerti. "Gak perlu dibicarakan dengan kami, kamu sudah tahu kemana kamu harus bicara" Ya, benar. Aku sudah tahu bagaimana dan kepada siapa aku harus bercerita. Aku percaya, aku berbicara, aku bercerita. Dan sampai hari ini, aku hanya bisa berkata "Terima kasih" untuk semuanya. Ya, aku percaya...aku percaya kepadaNya...