Saturday, December 10, 2011

Cerita Untuknya


“Kasihan sekali gadis ini, hidupnya telah ia berikan kepada orang lain…
“Kasihan sekali gadis ini, senyumnya dibayarkan untuk kebahagiaan orang…
“ Kasihan sekali gadis ini, tawanya hanya untuk membohongi orang…
“kasihan sekali gadis ini, tangisnya hanya untuk dirinya,..untuk sakit yang ia rasakan…

“kasihan sekali gadis ini, setiap duka yang ia rasa, hanya untuknya…
Ia tak tahu bagaimana cara berbagi,…
Ia tak tahu bagaimana cara bercerita…
Ia tak tahu harus mengatakan apa…
Ia tak mengerti bagaimana membuat dirinya bahagia…

“Kasihan sekali gadis ini, setiap waktunya ia berikan untuk mereka…
Ia hanya tahu bagaimana cara berkorban…
Ia hanya tahu bagaimana rasanya duka…
Ia hanya tahu bagaimana membuat orang bahagia…
Ia hanya tahu bagaimana menyembunyikan dukanya…

“Kasihan sekali gadis ini, tawanya hanyalah dusta..
Ia tak mampu merasa duka untuk mereka..
Ia tak mampu berbahagia sebelum mereka tersenyum..
Ia tak mau mengungkapkan apa yang dirasa…
Ia tak bisa berkata “tidak” untuk penolakannya…

“Kasihan sekali gadis ini, duka baginya adalah untuknya..
Ia mampu berada dimanapun mereka membutuhkannya…
Ia mampu tersenyum pada mereka walaupun ia sakit…
Ia mampu tertawa pada mereka walaupun ia menangis…
Ia mampu memberikan waktunya didalam sakitnya…

“Kasihan sekali gadis ini, rasanya tak bisa dimengerti oleh mereka…
Ia selalu berusaha terbaik untuk mereka…
Ia selalu meluangkan hari dan waktunya untuk mereka…
Ia mampu mendengarkan kisah mereka tanpa ia tahu ia sedih..

“Kasihan sekali gadis ini, kesendiriannya hanya untuknya…
Ia selalu merasa sakit untuk menyembunyikan rasanya…
Ia selalu merasa sedih untuk dirinya…
Ia selalu merasa dirinya sendiri hari ini…
Ia selalu merasa dirinya adalah ia…

”Kasihan sekali gadis ini, sakitnya adalah sukanya…
Ia merasa sakit memendam rasanya…
Ia merasa sakit setiap kali membohongi mereka..
Inginnya mengatakan “aku tak baik..aku tak mau dengar..aku mau sendiri”
Inginnya mengatakan “aku sedih…aku sakit….aku tak mampu”…
Tapi semuanya tak ada yang percaya, bahwa rasanya adalah nyata…

“Kasihan sekali gadis ini, mimpinya adalah nyata..
Ia menciptakan dunianya…
Ia membuat cerita yang hanya ia mampu mengerti..
Ia membuat kisah yang hanya ia dapat hidup…
Ia membuat namanya sebagai sebuah mainan…
Ia membuat dirinya adalah satu…

“Kasihan sekali gadis ini, nafasnya adalah kesedihan…