Sunday, September 1, 2013

Look at The Sunset

Seberapa seringpun seorang anak menangis, sepertinya tidak sebanding dengan perjuangan Ibu untuk membuatnya dapat menangis. "Pernah bertanya pada ibumu sakitnya membuatmu menangis didunia ini?" Pertanyaan seorang nenek yang kini telah meninggal yang baru hari ini aku pahami. Maaf nek, baru hari ini aku mengerti maksud pertanyaanmu. Pikiranku yang selalu kekanak-kanakan menutup menerima maksud pertanyaanmu. Aku mengerti apa yang kau maksud "menangis". 

Ketika pertama kali keluar didunia ini, sebelum bisa melakukan semua sesuatu sendiri, sebelum bisa melihat dunia ini dengan baik, sebelum bisa berbicara seperti sekarang, aku harus menagis terlebih dahulu. Iya, aku mengerti maksudmu nek, aku harus menangis untuk memperlihatkan aku hidup. Aku harus menangis untuk bertemu dengan dunia yang dingin ini. Kehangatan didalam kandungan ibuku, tempat aku tumbuh harus berganti dengan dunia yang dingin yang menyapa saat pertama kali aku dilahirkan. Dan satu hal yang bisa aku lakukan hanya menangis, tangisan yang membuat kelegaan untuk semua orang karena itu menandakan bahwa aku hidup. Nenek benar, aku tidak pernah berani menanyakan padanya bagaimana perjuangannya mengantarkanku ke dunia ini.

"Tahukah kesedihan ibumu saat dokter mengatakan kau tidak sempurna?" pertanyaanmu yang kedua kan nek? Aku juga tidak pernah tahu maksudnya. Aku merasa sempurna. Aku memiliki fisik yang sempurna, sampai saat tiba-tiba aku selalu pingsan saat beraktivitas berat. Ya, aku tidak sempurna nek. Maaf aku juga baru mengetahui hal itu. Ibu terlalu pandai menyembunyikan kebenaran. Maaf nek, aku tidak bisa menjaga diriku lebih baik untuk kesehatanku. Aku tahu itu sekarang.

"Walau apapun yang terjadi, walau dunia menjauh darimu, ingatlah ibumu akan tetap menerimamu, karena ia adalah malaikat tanpa sayap yang akan menjagamu. Ingatlah, sesakit apapun dirimu terjatuh, bangunlah karena ia menunggumu dengan senyuman. Sebanyak apapun luka yang kau miliki, ia akan dengan sabar mengobatinya satu per satu. Jangan pernah mengatakan benci, karena itu akan menjadi beban dihidupmu. Biarkanlah apapun yang terjadi, itu pelajaran bagi hidupmu. Ketika kau menghindari masalah, masalah itu akan datang dua kali lipat untukmu" Catatan yang cukup panjang. Tapi pesan terakhir kakek dan nenek sebelum mereka meninggal akan selalu aku ingat. Dan hanya matahari terbenam yang akan selalu mengingatkanku kepada mereka, tentang semua kebijaksanaan yang mereka ajarkan, tapi ta pernah aku pahami. Hanya satu bab dari sekian banyak bab catatan yang bisa aku artikan. Mungkin aku harus hidup lebih lama untuk mengetahuinya satu per satu. 

Matahari yang terbenam bersamamu akan selalu aku ingat. Senyummu saat memberikan semua nasehat kepadaku yang belum mengerti apa-apa, aku merasa sangat tidak berguna saat ini, tapi aku telah berjanji, seburuk apapun keadaan yang aku hadapi, takkan ada seorangpun yang akan tahu, hanya kepadaNya aku akan bercerita, seperti pesanmu, Ibu...

No comments:

Post a Comment