Saturday, September 14, 2013

Bintang itu...

Sebenarnya ingin menulis sesuatu yang gembira, tetapi selalu saja berakhir aku tidak bisa mengungkapkannya dengan baik dan malah terlihat sedikit berlebihan. Jadi lebih baik menulis apa adanya dan merasakan kelegaan setelah menulisnya, dibanding menulis dengan bahasa yang rumit dan berpura-pura gembira. Hanya, ketika sesuatu terjadi, sesuatu yang menyedihkan terjadi, sesuatu yang menyenangkan terjadi, ketika tidak ada tempat berbagi hanya kepadanya aku bisa bercerita selain Dia. Kepada mereka lah aku bercerita dengan leluasa tanpa takut dihina, diejek, ditertawakan atau malah dibenci dan dijauhi. Kepada mereka juga aku membagi sebagian besar kebahagiaan yang aku rasakan. Terkadang saat aku sangat bahagia, aku bisa melupakan mereka sejenak, tapi mereka tetap ada disana menunggu aku menceritakan apa yang terjadi. Kedengarannya sedikit kekanak-kanakan dan gila atau mengada-ada, tapi benar, kebiasaan masa kecil terbawa sampai sekarang. Aku selalu menganggap mereka temanku walau mereka tidak bisa memberi saran atau menanggapi yang aku katakan, tapi, merasa didengarkan saja sudah membuat kelegaan dan memperingan beban yang sedang dirasakan. Saat aku merasa ada teman yang lebih baik dari mereka, dan mencoba membuka diri kepada teman-teman, aku menyadari aku bukan hanya perlu didengarkan, tapi juga mendengarkan dan memperhatikan. Kadang kedua hal ini mengalihkan perhatianku dari apa yang ingin aku lakukan untuk diriku, tapi aku senang melakukannya. Dan walau aku tertawa dengan temanku, mereka tetap ada disana. Dan saat aku bercerita kesedihanku kepada temanku, mereka juga ada disana, tetap disana. 

Dan sekarang, saat semuanya terasa begitu asing untukku, saat aku benar-benar membutuhkan tempat untuk memejamkan mataku sejenak, aku tak mampu meminta pada temanku. Dan aku hanya bisa kembali pada mereka, mereka yang tetap ada disana. Walaupun aku melupakannya, meninggalkannya, dan tak menceritakan apa yang sudah aku alami, mereka tetap ada disana. Walaupun hanya pada kegelapan aku bisa menemui mereka, walau hanya saat kelam aku dapat melihat mereka, mereka tetap ada disana. Aku ingin menjadi seperti mereka, kadang dilupakan, kadang tidak dipedulikan, kadang ditinggalkan..tapi tetap saja akhirnya aku akan kembali pada mereka. Seperti yang sering paman dan bibiku katakan "Bicaralah pada bintang" aku akan terus berbicara kepada mereka. :)

No comments:

Post a Comment