Aku sudah sering berpikir bahwa hal 'itu' yang dipikirkan orang yang tidak tahu, ketika melihat atau mendengar cerita dari sang pencerita. Aku tidak keberatan, tapi hari ini aku menyadari satu hal. Mengungkapkannya, berusaha membicarakannya membuatku gemetar. Entah, karena aku kesakitan menahan perasaan yang pernah aku rasakan atau karena aku ketakutan membayangkan kembali peristiwa itu. Untuk mengeluarkan sepatah kata saja, air mataku sudah mulai menggenang dan bersiap untuk jatuh. Kalimat yang keluar dari bibirku juga tidak kalah mengherankan. Aku seperti anak SD yang pertama kali ikut lomba pidato. Gemetaran tidak jelas dan ketakutan.
Dan, hal kedua yang aku pikirkan adalah, jika satu orang ini berpikir seperti ini karena mendengar cerita sepihak, Lalu kepada berapa banyak orang lagi aku harus berusaha mengatakan kalau itu tidak benar? Apa aku salah dengan diam? Kalau begitu, aku akan tetap diam. Aku memilih untuk membiarkan mereka yang mendengar percaya apa yang mereka dengar, dan aku tidak peduli jika akhirnya aku yang disalahkan. Aku sudah tidak peduli lagi. Aku tak akan berusaha membela diri atau mencari pembenaran, karena Tuhan-ku tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sebenarnya aku rasakan. Aku sudah tidak mau menjelaskan apa-apa, karena aku rasa kepada pelakunya sendiri aku sudah menjelaskan permasalahannya dengan jelas dan tidak ada sangkut pautnya dengan orang lain.
Dan aku masih bingung ketika semua yang aku lakukan untuk 'menyembuhkan' diri masih dikait-kaitkan dengan peristiwa itu. Duniaku tidak sekecil itu teman, pikiranku tidak sesempit itu. Jika pikiran dan duniaku sesempit yang kalian pikirkan, aku adalah orang yang mementingkan diriku sendiri. Jadi tolong berhenti. Aku tidak bisa membuka hati dengan mendengar kata-kata seperti itu. Aku belum cukup kuat untuk dihancurkan dua kali dengan masalah yang sama. Dan jika kalian memang benar temanku, bukankah cara yang kalian tunjukkan sudah cukup memperlihatkan kalian ingin 'mengeliminasi'ku? Aku tidak keberatan dan tidak akan berusaha mendekat jika memang itu yang kalian inginkan. Tapi jangan kemudian kalian tuduh aku -menghindar..-menjauh tanpa sebab. Karena kalian yang memintaku, aku hanya memenuhinya. Aku bukan orang yang bisa meminta pertolongan berkali-kali jika kalian sudah menolak ataupun menunjukkan sikap menjauh. Karena, itu hanya akan membuatku berpikir, jika aku melakukannya aku akan mengganggu kebahagiaan kalian. Kemudian, pada saat kalian tanpa sengaja 'teringat' kepadaku, tidak perlu repot-repot menanyakan kabarku ataupun memaksa bertegur sapa. Karena aku tahu tempatku. Jadi aku hanya memohon, mengertilah karena aku sudah takut untuk mendekat kepada kalian :).
No comments:
Post a Comment