Tuesday, January 28, 2014

Berputar ditempat yang sama atau ...?

Pertama hanya perasaan sakit, menyesal, bersedih dan marah,..
Hanya sebagai seorang manusia normal yang mempunyai rasa
Kemudian sesuatu memperparah...
Sesuatu yang meminta 'uluran tangan' padahal ia tahu tangan itu sudah hancur

Lalu ?
Apakah 'tangan' itu tetap terulur ?
Jawabnya adalah, Iya...
'Tangan' yang penuh luka itu masih terulur...
Kemudian apakah 'tangan' itu berguna dan digunakan ?
Jawabnya adalah, Iya...
'Tangan' itu, yang sudah penuh luka, memar, berdarah digunakan dengan baik
Lalu apakah 'tangan' itu tetap ia genggam ?
Jawabnya adalah, tidak...
Untuk apa menggenggam 'tangan' yang terluka jika 'guna'nya telah habis ?
Benar, manusia kebanyakan akan mengambil keputusan seperti itu juga..

Sekarang, kemana 'tangan' itu ?
'Ia' masih ada ditempat yang sama...
Apakah 'ia' baik-baik saja ?
Jawabnya tentu saja, Tidak..tapi 'ia' sudah mulai membaik
Apakah 'ia' akan tetap terulur ?
Jawabnya adalah, Iya...


Sebenarnya apa yang dimaksud semua kalimat diatas aku tidak tahu, hanya tanya jawab tidak penting yang terus aku dengarkan dari dua orang dengan menggunakan bahasa mereka (aku sudah meminta ijin untuk mengkopi percakapan mereka). 
Sepertinya jika aku masih ada disana, percakapan mereka akan semakin panjang dan tidak berkesudahan. Aku sedikit menangkap apa maksud mereka, tapi ketika aku ingin menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban yang sama, aku tidak bisa melakukannya. Banyak hal baru, pengalaman baru dan pemikiran baru yang aku dapatkan yang membuat jawabanku untuk pertanyaan mereka berbeda. Dan ini adalah jawabanku. Kadang saat kita hanya melihat dari satu sisi, tanpa mengetahui maksud sebenarnya hal itu dilakukan, kita sudah berpartisipasi menghakimi keadaan. Padahal belum tentu kemampuan paksa 'tangan' yang luka dilakukan tanpa alasan. Menjaga hati, menjaga hubungan atau malah menghargai hubungan mungkin bisa menjadi alasan. Atau pemikiran lain yang membuat 'tangan' itu tetap terulur. Hanya satu hal yang pasti, jangan mendengarkan satu sisi kemudian menghakimi, atau mendengar dari satu sisi kemudian membuat perkiraan. Cukup satu, jika memang memintamu dengarkan, berusahalah mendengar walau itu sakit; jika memeang memintamu merasakan, berusahalah rasakan walau itu tak nyaman. Setidaknya engkau masih berusaha 'berguna' walau itu mungkin tidak pantas engkau lakukan. Lalu, apakah ada ruginya jika engkau mendengarkan ? Aku rasa tidak. Kau belajar mendengar dan merasakan apa yang dialami orang tanpa kau harus terlibat bukan ? Kemudian, kau bisa juga lari setelah itu. Tapi, saat kau berlari ketika seseorang membutuhkanmu, kau sudah membuktikan bahwa ia tak layak ada didekatmu. Cukup satu alasan yang akan membuat dia menghilang dari hidupmu, selamanya....

No comments:

Post a Comment