Wednesday, April 10, 2013

Sebuah Peringatan

Humm...
Cukup keras, malah sangat keras yang bahkan bisa mematahkan hatiku, menciutkan nyaliku bahkan membuatku takut untuk mengulanginya. Yah, memang mungkin salahku. Mungkin agak sulit memilih tameng baru ketika yang lama sudah dihancurkan dan dibuang. Mungkin perlindungan diri yang terbaik untuk saat ini adalah diam dan tidak berusaha untuk membuka diri (lagi). 

Aku meminta maaf jika aku salah, aku juga akan berusaha untuk tidak mengulanginya. Tapi aku juga mohon maaf jika perubahan yang dilakukan drastis dan dalam waktu yang sangat cepat ini akan membuatku menjadi sedikit aneh. Iya, memang aku orang aneh, ahahaha... Sungguh berat ya jika dihadapkan dalam situasi seperti ini. Tapi benar, untuk belajar.

Baik aku akan bercerita sedikit kenapa aku tidak bisa mengendalikan diri sendiri jika aku mempercayai seseorang. Kejadiannya saat aku masih berusia lima tahun, saat itu untuk pertama kalinya aku mengerti perasaan disayang walau aku belum tahu bagaimana membalas kasih sayang. Aku berusaha membuat bahagia orang yang berada didekatku, karena aku takut mereka kecewa. Tapi lama-kelamaan perasaan itu menjadi beban karena aku tidak boleh melakukan kesalahan. Sampai suatu hari, saat aku kelas 5 SD, sosok teman yang telah aku percaya sejak kecil dengan mudahnya mengatakan "aku gak pernah nganggap kamu teman, kamu itu cuma nyusahin orang aja" hanya karena aku tidak mau membantunya menjawab soal, dan kalimat penolakan itu masih aku ingat dengan jelas sampai sekarang. Yah, mungkin kekanak-kanakan kalau aku bilang trauma dengan kejadian itu, tapi itulah yang terjadi. Karena itu juga aku sulit untuk membuka diri, takut mengecewakan orang yang aku sayang tapi tanpa sadar aku sering membuat mereka cemas karena kenekatanku untuk melakukan sesuatu. "Tolong jangan seperti itu, nanti ada apa2 denganmu" adalah kata-kata yang sering aku dengar dari mereka. Bukan aku tak mau menurut, aku hanya tidak mau dibilang "manja". Tapi ternyata aku salah, karena kenekatanku beberapa orang malah disalahkan karena terlalu membiarkanku, dan kembali aku yang merasa bersalah karena membuat mereka disalahkan. Maaf, untuk semuanya..

Dan, saat aku belajar membuka diri dan mempercayai orang lain, aku mulai lengah dan membiarkan diriku menikmatinya. Tapi, sekali lagi aku salah, karena saat aku membuka diri, aku juga akan menyakiti orang yang aku sayang. Yah, memang berat saat anda sudah tumbuh membawa beban yang tidak biasa dan merasakan perasaan yang harusnya tidak dirasakan pada saat anda tumbuh sebagai anak kecil. Keputusan bagiku itu seperti leher yang sedang dililit tali. Saat anda salah memutuskan, maka berhentilah aliran darahmu karena lilitannya semakin kencang, dan jika anda mengambil keputusan yang benar, lilitan itu akan sedikit melonggar. 

2 comments:

  1. setiap manusia itu pzti prnh melakukan ksalhan, trmsuk aq.,.,.ahhhahaha

    qt sm2 bljr n saling mengingatkan sja sbg sesama tmn2...,,,ehehehe:D


    ReplyDelete
  2. okelah..siap laksanakan...

    hanya saat ini,,aku sedang belajar menjaga perasaan teman, walau teman tersebut tidak pernah berusaha menjaga perasaanku...

    semoga bisa dan diridhoi Allah..aamiin...

    ReplyDelete