Judulnya kayak iklan aja ini, tapi benar terjadi. Itu adalah nasehat salah satu sahabat terbaikku. Yup, gak akan disebutkan namanya tapi semalam terima kasih atas waktunya untuk mendengarkan keluh kesahku. Sebenarnya gak boleh berkeluh kesah atas masalah. Seharusnya membiarkan diri untuk menanggapi dengan bijak dan berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. Tapi tak apa kan jika sedikit menumpahkan rasa kepada selainNya?
Baik, sudah sedikit lega dan ringan pikiranku sejak hari itu, tapi masih saja aku membuat kalian cemas. Maaf sudah membuat kalian berpikir yang tidak2 atas apa yang sedang dan akan aku lalui. Aku benar2 tidak apa2. Seperti merpati yang dilepas dari kandangnya, atau seperti gadis yang dilepas dari pasungnya. Aku baik2 saja, aku tidak akan berlarut2 dalam kesedihan ataupun menyesali yang telah terjadi. Aku selalu bersyukur atas semua yang Allah gariskan, jika bukan sekarang mungkin nanti akan lebih baik.
Aku tidak akan menyalahkanmu, atau dia. Yah, aku tidak bisa membenci orang semudah itu. Aku juga tidak akan mengatakan hal2 yang tidak sepatutnya aku ucapkan, karena kalian tetap sahabatku (jika kalian ingin). Aku akan tetap menjaga kalian walau sebenarnya aku membutuhkan sedikit waktu untuk membiasakan diri. Hari ini aku seperti dijatuhkan dari atas roller coaster tapi aku jatuh di air yang membuatku sejuk dan segar kembali. Yah, cukup sulit memang ketika jatuh dari tempat yang begitu tinggi dan dengan kecepatan yang tinggi pula, terhempas jatuh ketanah, terguling hingga akhirnya nyemplung ke air. Begitulah...aku tak bisa merasakan apa2 untuk sekarang, tapi aku sudah baik2 saja. Aku hanya akan sedikit takut untuk mempercayai kembali, karena yang aku alami sudah cukup menjadi pelajaran untukku. Aku takut terlibat dalam cerita yang menguras kesabaran dan air mata. Aku tak mau lagi menjadi boneka yang menggantikan kesendirian yang sebenarnya bisa dinikmati. Aku tak mau lagi menjadi tempat menatap kosong tanpa tujuan. Tapi aku masih bisa berusaha, untuk tetap berada disampingmu. Hanya sebagai temanmu.
Aku bukan orang yang bisa membuat masa depan untuk orang lain, tapi aku sedikit lebih cepat paham akan suatu masalah. Itulah kutukanku, hal itu adalah kutukan bagiku. Bisakah aku hidup tanpa mendapat gambaran yang akan terjadi walau sekali saja? Aku ingin sekali saja hidup normal.